Valentine
14 camar pucat
hinggap
di gelombang yang beku
muara membisu.
bunga-bunga pada rindu
surya pun menipu
pagi
ini tak ada cokelat
atau
bunga merah muda
di Roma
kaisar Claudius tertawa
melihat gelombang tak bersuara
dengan bangga
Valentine
membisikkan gelombang
dan muara
tentang kasih dan cinta
hari
ini tak ada cokelat
atau
bunga merah muda
kudengar gelombang
menghantam Claudius
hingga dunia tidak menyapa
Valentine dengan bangga
menyebut gelombang
dan muara adalah cinta
Jogjakarta,
2013
NewYogkarta
bulan telah menggores
setelah senja pergi
neon-neon NewYogkarta
mengusirnya
hingga pantai Sudan
maka dari Malioboro
ia lari hingga Keraton
mengikuti andong
ketika pengamen
memainkan
orkes
orangorang insomnia
orangorang kakilima
kembali ke Tugu Sebelas Maret
“bulan adalah gelandangan
pengamen yang riang menggores
tugu Sebelas Maret”
anakanak terbangun
bertanya pada rembulan
“Bu
apa yang dilakukan oleh mereka
yang satu riang, yang satunya tenggelam”
di ujung gang kegelapan
mencari mutiara tanpa senja
Jogjakarta,
2013
Sepanjang jalan Malioboro
remang senja melumuri kota tua
lampu-lampu kuning langsat
menyempurnakan usianya
sepanjang jalan Malioboro itu
seperti kaki-kaki mengayuh becak
cahaya menyelimuti trotoar
memanjati dinding-dinding termakan usia
lalu melebur di kaki-kaki
pekerja dan penikmat cahaya
;Jogja tampak sempurna
dalam balutan warna dan irama
Jogjakarta,
2013
pemakaman
pada tanah merah itu
kulihat kembali wajahmu
mataku belum buta
kau pergi ke samudra
apa
yang berharga dari tanah itu
selain imajinasi?
suatu senja, aku
dan kau bernyanyi
Jogjakarta,
2013
pemakaman 2
orangorang berkacamata hitam
pergi tanpa jabat tangan
atau senyuman
“tunggu !” teriak tanpa nada
“Semua anjing! kau paksa aku sampai sini
kau tinggalkan aku dan bau anyir”
ia membuka tali. lalu membuka lemari
melihat diri berbalut kain mori
di sampingnya malaikat Mungkar Nakir
ia pun menyengir
ia lari kebirit menghindari tanya
terlanjur palu menghantam kepala
Jogjakarta,
2013
Untuk-mu dan Untuk-ku
udara
api
tanah
air
menumbuhkan
dan
menghancurkan
untuk-mu
untuk-ku
mengarungi
di bawah
payung pelangi
membawa
akukamu
ke alamat
tanpa tujuan
Jogjakarta,2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar